
Pembaharuan ini mulai terealisasi dengan dibukanya Biara Santo Yusuf di Avilla tahun 1562. Akhirnya ia wafat 4 Oktober 1582 pada umur 67 tahun, meninggalkan 14 biara yang didirikan semasa hidupnya. Theresa Avilla selain dihormati sebagai Santa yang besar, juga digelari sebagai Pujangga Gereja. Tokoh Karmelit mistik ini, dalam doktrin rohaninya, tidak hanya menyuarakan warisan Karmel, tetapi juga menambah khazanah tulisan rohani Gereja. Pada 1970 dia diberi gelar Doktor Gereja oleh Paus Paulus VI.
Karya-karyanya yang terkenal antara lain :
- JALAN-JALAN KESEMPURNAAN.
- OTOBIOGRAFI
- PURI BATIN
Karya tersebut sering digunakan bagi mereka yang menjalani kehidupan doa mistik.
Dalam doktrinnya, ia sering menekankan tentang kehidupan rohani yang harus selalu dihidupi kemanusiaan Kristus. Ia sangat menyarankan kontemplasi tentang penderitaan Kristus. Dalam kemiskinan Kristus kita menapaki jalan untuk menjadi taat, menangkis mistik palsu.
Dalam doktrinnya, ia sering menekankan tentang kehidupan rohani yang harus selalu dihidupi kemanusiaan Kristus. Ia sangat menyarankan kontemplasi tentang penderitaan Kristus. Dalam kemiskinan Kristus kita menapaki jalan untuk menjadi taat, menangkis mistik palsu.
Beberapa Tulisan Theresa Avilla :
“Lebih baik kita tinggal dalam hadirat Tuhan,
merenungkan kerahimanNya, keagunganNya, dan kekecilan diri kita,
supaya Dia memberikan sesuai dengan kehendakNya, entah air, entah kekeringan.
Dengan demikian kita akan hidup damai,
dan setan kurang mendapat kesempatan untuk menjerat kita”
merenungkan kerahimanNya, keagunganNya, dan kekecilan diri kita,
supaya Dia memberikan sesuai dengan kehendakNya, entah air, entah kekeringan.
Dengan demikian kita akan hidup damai,
dan setan kurang mendapat kesempatan untuk menjerat kita”
“Suatu kesesatan besar bila orang, biarpun sudah seberapa maju hidup rohaninya,
jika tidak mau lagi membayangkan kemanusiaan Tuhan,
Penyelamat kita Yesus Kristus, hidup dan sengsaraNya,
BundaNya yang mulia dan para kudusNya”
(Puri Batin, Ruangan 6, Bab 7, no.9)
“Ketika aku mengalami kenikmatan-kenikmatan dunia,
aku merasa sedih karena kuingat, bahwa aku banyak berhutang kepada Allah.
Waktu aku bersama Allah, keterikatanku pada dunia menggelisahkan aku”
(Otobiografi)
“Yang paling penting dalam doa, bukanlah banyak berpikir tentang Allah,
melainkan banyak mencintaiNya"
0 comments:
Posting Komentar